Pengamatan Objek Dengan Mikroskop

Menjelajahi Anatomi Daun Dengan Mikroskop





Tujuan : 
1. IPA Fisika : Peserta didik mampu menggunakan dan membuat laporan pengamatan alat optik ( mikroskop ) sebagai penerapan konsep pembiasan cahaya.
2. IPA Biologi : Peserta didik mampu menggunakan mikroskop dan mengidentifikasi jaringan tumbuhan pada daun Rhoeo Discolor
3. Prakarya-Informatika : Peserta didik mampu membuat laporan dengan format yang sesuai dan menyertakan gambar serta video dalam tulisan yang dipublikasikan berupa blog. 


Dasar Teori :
     Pembiasan cahaya merupakan pembelokan cahaya ketika sebuah berkas cahaya melewati suatu bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks bias merupakan suatu perbandingan kecepatan cahaya yang berbeda di ruang hampa dengan kecepatan cahaya dibahan tertentu. lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Lensa terbagi menjadi dua yaitu lensa cekung dan lensa cembung.

     Sebuah cahaya yang merambat dari medium kurang rapat menuju ke medium yang lebih rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya ketika cahaya merambat dari udara ke dalam air.  Sedangkan jika sebuah cahaya merambat dari medium lebih rapat menuju ke medium yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.

     Lensa cembung merupakan sebuah lensa yang permukaan lengkungnya menghadap keluar. Lensa cembung ini juga bersifat konvergen atau mengumpulkan cahaya. Titik dimana cahaya akan berkumpul disebut sebagai titik fokus.

     Pada lensa cembung mengalami tiga sinar istimewa yaitu sinar datang sejajar dengan sumbu utama lalu dibiaskan melalui titik fokus, sinar datang melalui titik fokus dan kemudian dibiaskan sejajar dengan sumbu utama, sinar datang melalui titik pusat optik dan tidak dibiaskan melainkan akan diteruskan.

    Lensa cembung terdapat pada mikroskop, maka dari itu akan terjadi pembentukan bayangan pada mikroskop yang berkaitan dengan lensa cembung. Mikroskop sendiri merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda benda yang berukuran kecil sehingga dapat tampak dengan jelas dan besar. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung. Lensa yang dekat dengan objek yang diamati disebut dengan lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. 

     Pada mikroskop, objek yangg akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak fob dan 2fob, sehingga akhirnya bayangan akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob. Bayangan pada lensa objektif akan dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler. Agar bayangan yang tercipta pada lensa okuler dapat dilihat oleh mata, maka bayangan harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini akan terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler. Maka pembentukan bayangan terakhir pada mikroskop ini memiliki sifat maya, terbalik dan diperbesar. 

     Jaringan daun terdapat dinding sel, pigmen antosianin, kloroplas, stomata, sel penutup, sel tetangga dan epidermis. Dinding sel memiliki fungsi untuk memberi bentuk sel tumbuhan dan melindungi bagian dalam sel dari pengaruh lingkungan luar kemudian dinding sel juga berfungsi sebagai penjaga sel tumbuhan agar tidak pecha ketika masuknya air secara berlebihan. Warna ungu pada duan rhoeo discolor berasal dari pigmen antosianin. Pigmen antosianin ini bersifat larut dalam air sehingga mampu bereaksi dengan baik terhadap asa maupun basa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pigmen antosianin ini memiliki fungsi untuk memberikan warna pada daun rhoeo discolor. Kloroplas memiliki fungsi untuk fotosintesis. Pada kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas juga mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stomata juga merupakan bagian penting dari tumbuhan karena memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran udara, sama halnya seperti co2 yang diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sel penutup berfungsi untuk mengatur peleberan serta penyempitan celah yang akan mengubah bentuknya. Sel tetangga memiliki peran dalam perubahan osmotik yang kemudian menyebabkan gerakan sel penutup yang akan mengatur lebar celah. Epidermis akan berperan dalam menjaga bagian dalam organ dalam, maka dari itu epidermis merupakan lapisan terluar dari tumbuhan. 


Alat Dan Bahan : 
Pensil Warna

Pulpen

Pensil

Cutter

Penggaris

Kertas HVS

Penghapus

Daun Rhoeo Discolor

Preparat

Penutup Preparat

Mikroskop

Air dan Pipet


Prosedur Percobaan : 
1. Sambungkan kabel pada mikroskop dan stop kontak dan nyalakan mikroskop.

2. Irislah daun Rhoeo Discolor hingga tipis.

3. Letakkan irisan daun pada preparat kemudian teteskan 1 tetes air menggunakan pipet dan letakkan pada preparat lalu ditutup menggunakan penutup preparat.

4. Aturlah preparat hingga menampilkan objek pada lensa okuler.

5. Aturlah kembali objek hingga menampilkan anatomi jaringan daun.

6. Amatilah objek pada lensa okuler hingga menampilkan anatomi jaringan daun.

7. Matikan mikroskop dan rapikan preparat serta mikroskop hingga kembali seperti semula.


Hasil Pengamatan : 

1. dinding sel berfungsi untuk melindungi dan menjaga sel
2. pigmen antosianin berfungsi untuk memberi warna pada tumbuhan
3. kloroplas berfungsi untuk fotosintesis
4. sel tetangga berfungsi untuk menggerakan sel penutup
5. sel penutup berfungsi untuk mengatur pelebaran dan penyempitan celah stomata
6. stomata berperan sebagai pertukaran udara
7. epidermis berfungsi untuk melindungi bagian dalam tumbuhan



Refrensi : 
1. Sugiyanto,W. Pembiasan Cahaya Pada Lensa. Diakses pada 23 April 2024, dari https://id.scribd.com/doc/185466308/Pembiasan-Cahaya-Pada-Lensa-pdf.
2. Sulistiani,E. Cara Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop. Diakses pada 23 April 2024, dari https://id.scribd.com/document/673241174/Cara-pembentukan-bayangan-pada-mikroskop.
3. Anonim. Dinding Sel. Diakses pada 23 April 2024, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_sel#:~:text=Fungsi%20dinding%20sel%20adalah%20untuk,akibat%20masuknya%20air%20secara%20berlebihan.
4. Ratnasari,S., Suhendar,D., Amalia,V. STUDI POTENSI EKSTRAK DAUN ADAM HAWA (Rhoeo discolor) SEBAGAI INDIKATOR TITRASI ASAM-BASA. Diakses pada 23 April 2024, dari http://jurnal.unpad.ac.id/jcena/article/view/10447.
5. Artha, N. Lintasan C-3 Fotosintesis Pada Tumbuhan. Diakses pada 23 April 2024, dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c09133189ff27382cfc28935b10d900b.pdf.
6. Sulistiana,S., Setijorini,E.L. (2016). AKUMULASI TIMBAL (PB) DAN STRUKTUR STOMATA DAUN PURING
(CODIAEUM VARIEGATUM). Diakses pada 23 April 2024, dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/10209/6508.
7. Puspita,D., Harlita. (2018). Preparasi Hands Free Section dengan Teknik Replika
untuk Identifikasi Stomata. Diakses pada 23 April 2024, dari https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/download/33036/21730





Comments